Jumat, 12 Juni 2015

TrashStock: Festival Musik, Artistik, Plastik

Misi kepedulian lingkungan dikemas melalui musik, kesenian, pendidikan informal, dan lokakarya.
Mereka menjadi instrumen penting pesan untuk menstimulasi kesadaran masyarakat terhadap masalah sampah. Semu menjadi satu dalam TrashStock Bali Festival.
TrashStock Festival 2015 merupakan acara yang memadukan musisi, seniman dan organisasi untuk menciptakan komunitas yang menginspirasi, mengedukasi dan menjadi pelopor perubahan industri ramah lingkungan.
Dengan tema “Musik, Artistik, Plastik”, TrashStock Festival 2015  berusaha memberikan berbagai inspirasi dan inovasi bagi generasi muda Indonesia dalam mengatasi isu sampah, terutama sampah plastik.
Rangkaian acara TrashStock Festival 2015 akan dilaksanakan pada 20-21 Juni 2015. Acaranya terdiri atas acara musik, pameran seni, plastikologi dan edukasi sampah, perpustakaan alam dan kompetisi fotografi lingkungan.
Acara musik akan mengisi malam pertama rangkaian kegiatan TrashStock Festival 2015, yaitu pada 20 Juni 2015. Robi “Navicula”  akan mensosialisasikan kepedulian lingkungan melalui hentakan musik Rock. Ada juga Nanoe Biroe yang akan membawakan lagu-lagu bertemakan lingkungan dari album “Love Denpasar” miliknya.
TrashStock Festival juga akan dimeriahkan beberapa musisi Bali seperti, The Mangrooves, Semara Pagulingan Mekar Bhuana, Rizal Abdulhadi, Rollfast dan  Deep Sea Explores.
Festival ini juga akan menggelar  pameran seni Artistik Plastik pada 20-21 Juni 2015, dengan menampilkan karya seniman dan arsitek asal Rusia, Filip Pishik. Made Bayak, seniman, musisi sekaligus aktivis lingkungan dan juga akan memamerkan karya-karyanya yang diolah dari sampah plastik.
Ada juga partisipasi dari Gede Sayur, aktivis lingkungan yang membuat instalasi bertuliskan “Not For Sale” pada sawah di objek wisata “Ceking” Desa Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. Selain itu, kita dapat menikmati pameran karikatur karya Gus Dark, lukisan karya Dodit Artawan dan karya seni dari plastik milik seniman Yogyakarta, Miko Malioboro.
Pendidikan informal seputar pengelolaan sampah plastik yang cerdas dan bijaksana akan dirangkum dalam kegiatan Plastikologi, edukasi sampah dan perpustakaan alam. Plastikologi sendiri merupakan acara kegiatan yang mencoba mengubah sisa sampah plastik menjadi sebuah karya seni. Kegiatan ini dipelopori oleh Made Bayak.
Kompetisi fotografi lingkungan akan menjadi kegiatan yang memotivasi pecinta seni fotografi untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya. Pesan yang disampaikan lewat foto-foto dalam kompetisi ini akan memberikan pesan inspiratif; bahwa Bali sudah saatnya memelihara gaya hidup yang ramah lingkungan dan salah satu caranya adalah mengurangi penggunaan plastik.
Seluruh musisi, artis  dan partisipan kegiatan TrashStock Festival 2015 bekerja dengan konsep ngayah yang diadaptasi dari kebudayaan masyarakat Bali. Ngayah merupakan etika kerja yang tidak mengharapkan imbalan. Seluruh partisipan pada acara ini tidak akan dibayar. Kontribusi mereka akan menjadi simbol dari kepedulian mereka akan isu sampah plastik di Bali secara khusus, dan dunia secara umum.
Selain partisipasi seniman dan organisasi peduli lingkungan, TrashStock Festival 2015 juga memberikan kesempatan bagi masyarakat umum untuk berpartisipasi dengan  mengunjungi link yang tertera, (http://startsomegood.com/Venture/trashstock_festival).
Seluruh keuntungan dari acara TrashStock Festival 2015 akan diberikan kepada Yayasan Manik Bumi, organisasi yang memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah plastik. [b]
Informasi  lebih lanjut:
Email                 :  trashstockbali@gmail.com
Twitter               : @trashstockbali
Facebook           : Trashstock “Musik, Artistik, Plastik”
Instagram          : @trashstockbali

artikel ini dimuat di :
http://www.balebengong.net/kabar-anyar/2015/06/02/trashstock-festival-musik-artistik-plastik.html


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda